PENGGUNAAN
MEDIA SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN
A. PENGERTIAN
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata
medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002:
6). Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani (1997 : 2) “media adalah segala
bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”. Sedangkan
pengertian media menurut Djamarah (1995 : 136) adalah “media adalah alat bantu
apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan pembelajaran”.
Selanjutnya ditegaskan oleh Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) “media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar”.
Rossi dan Breidle (1966:3) mengemukakan bahwa media
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dipakai untuk mencapai tujuan
pendidikan seperti radio, televise, buku, Koran, majalah dan sebagainya.
Menurut Rossi alat-alat semacam radio dan televise kalau digunakan dan
diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran.[1]
Gagne dan Briggs sebagaimana dikutip oleh Azhar Arsyad (2000)
mengatakan bahwa media pembelajaran adalah “meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara
lain buku, tape recoder, kaset, video camera, foto, gambar, grafik, telvisi dan
komputer”. Dari kutipan ini dapat dimaknai bahwa media adalah komponen sumber
belajar atau wahan fisik yang mengandung materi pembelajaran dilingkungan siswa
yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Asnawir dan M. Basyaruddin Usman (2002), mengemukakan
pengertian media pembelajaran adalah “sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan
dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audiens (siswa) sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya”.
Dari
beberapa kutipan di atas mengenai pengertian media pembelajaran dapatlah
dipahami bahwa media pembelajaran merupakan sarana atau alat yang digunakan
(guru) dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa agar proses
pembelajaran dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai, efektif, efisien dan
berdaya tarik.
B. MACAM-MACAM MEDIA PEMBELAJARAN
Media yang telah dikenal saat ini tidak hanya terdiri dari
dua jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari
jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya. Semua ini akan
dijelaskan pada pembahasan berikut.
1. Dilihat dari sifatnya, media dibagi ke
dalam:
a. Media Auditif
Media ini
hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder.
Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam
pendengaran.[2]
b. Media Visual
Media ini
hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan
gambar diam seperti strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar
atau lukisan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang
bergerak seperti film kartun.
c. Media Audiovisual
Media ini
mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan
yang lebih baik dan lebih menarik, karena meliputi kedua jenis media yang
pertama dan kedua. Media ini terbagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu
Audiovisual diam, audiovisual gerak, audiovisual murni, dan audio visual tidak
murni.
2. Dilihat dari kemampuan jangkauannya,
media dibagi ke dalam:
a. Media dengan daya liput luas dan serentak,
seperti radio dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal
atau kejadian-kejadian yang actual secara serentak tanpa harus menggunakan
ruangan khusus. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta
dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.
b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh
ruang dan tempat, media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat
yang khusus seperti film, sound slide. Film, yang harus menggunakan tempat yang
tertutup dan gelap.
3. Dilihat dari cara atau teknik
pemakaiannya, media dibagi ke dalam:
a. Media diproyeksikan seperti film, slide,
film strip, transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian
memerlukan alat proyeksi khusus seperti film projector untuk memproyeksikan film,
slide projector untuk memproyeksikan film slide, operhead projector (OHP) untuk
memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi semacam ini, maka
media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.
b. Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar,
foto, lukisan, radio dan lain sebagainya.
C. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU
Media
sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang
tidak dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk
membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang
diberikan guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka
bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik,
terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
Sebagai
alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan
pengajaran. Hal ini dilandaskan dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar
dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang
waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan
media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa
bantuan media.
Akhirnya,
dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Dan
gurulah yang mempergunakannya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya
tujuan pengajaran.
D. MEMILIH MEDIA YANG TEPAT
Tidak
semua anggapan yang menyatakan bahwa semakin canggih media yang digunakan akan
semakin tinggi hasil belajar yang didapatkan adalah benar. Untuk tujuan
pembelajaran tertentu dapat saja penggunaan papan tulis lebih efektif dan lebih
efesien daripada penggunaan LCD, apabila bahan ajarnya dikemas dengan tepat
serta disajikan kepada siswa yang tepat pula. Sungguhpun demikian, secara
operasional ada sejumlah pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang
tepat, antara lain
1. Access
Kemudahan
akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media. Apakah media yang
diperlukan itu tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan oleh murid? Misalnya,
kita ingin menggunakan media internet, perlu dipertimbangkan terlebih dahulu,
apakah ada saluran untuk koneksi ke internet, adakah jaringan teleponnya? Akses
juga menyangkut aspek kebijakan, misalnya apakah murid diizinkan untuk menggunakan
komputer yang terhubung ke internet? Jangan hanya kepala sekolah saja yang
boleh menggunakan internet, tetapi juga guru/karyawan dan murid. Bahkan murid
lebih penting untuk memperoleh akses.
2. Cost
Biaya
juga harus menjadi bahan pertimbangan. Banyak jenis media yang dapat menjadi
pilihan kita. Media pembelajaran yang canggih biasanya mahal. Namun biaya itu
harus kita hitung dengan aspek manfaat. Sebab semakin Jurnal Pendidikan
pendayagunaan Media Pembelajaran banyak yang menggunakan, maka unit cost dari
sebuah media akan semakin menurun.
3. Technology
Mungkin
saja kita tertarik kepada satu media tertentu. Tetapi kita perlu memperhatikan
apakah teknisinya tersedia dan mudah menggunakannya? Katakanlah kita ingin
menggunakan media audio visual untuk di kelas, perlu kita pertimbangkan, apakah
ada aliran listriknya, apakah voltase listriknya cukup dan sesuai, bagaimana
cara mengoperasikannya? Interactivity Media yang baik adalah yang dapat
memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Semua kegiatan
pembelajaran yang akan dikembangkan oleh guru tentu saja memerlukan media yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
4. Organization
Pertimbangan
yang juga penting adalah dukungan organisasi. Misalnya apakah pimpinan sekolah
atau pimpinan yayasan mendukung? Bagaimana pengorganisasiannya? Apakah di
sekolah tersedia sarana yang disebut pusat sumber belajar?
5. Novelty
Kebaruan
dari media yang akan dipilih juga harus menjadi pertimbangan. Sebab media yang
lebih baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi murid.
Dari
beberapa pertimbangan di atas, yang terpenting adalah adanya perubahan sikap
guru agar mau memanfaatkan dan mengembangkan media pembelajaran yang “mudah dan
murah”, dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada di lingkungan sekitarnya serta
memunculkan ide dan kreativitas yang dimilikinya. Kemudian Hakikat dari
pemilihan media ini pada akhirnya adalah keputusan untuk memakai, tidak
memakai, atau mengadaptasi media yang bersangkutan.[3]
E. PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA
SUMBER BELAJAR
Peranan
media akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya. Ketika fungsi-fungsi
media pelajaran diaplikasikan ke dalam proses belajar mengajar maka akan
terlihat peranannnya sebagai berikut :
1. Media yang digunakan guru sebagai
penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.
2. Media dapat memunculkan permasalahan
untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa.
3. Media sebagai sumber belajar bagi
siswa.
Bertolak
dari fungsi dan peranan media diharapkan pemahaman guru terhadap media menjadi
lebih jelas, sehingga tidak memanfaatkan media secara sembarangan. Guru dapat
mengembangkan media sesuai kemampuannya dengan tidak mengabaikan
prinsip-prinsip dan faktor-faktor dalam memilih dan menentukan media yang akan
digunakan dalam proses belajar mengajar.
Langkah-langkah
dalam pemanfaatan media.
1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan
media.
2. Persiapan guru. Pada fase ini guru
memilih dan memanfaatkan media massa yang akan dimanfaatkan guna mencapai
tujuan.
3. Persiapan kelas. Siswa atau kelas harus
mempunyai persiapan dalam menerima pelajaran dengan menggunakan media tertentu.
4. Langkah penyajian dan pemanfaatan
media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media
pengajaran.
5. Langkah kegiatan belajar siswa. Pada
fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran.
6. Langkah evaluasi pengajaran. Pada
langkah ini kegiatan belajar di evaluasi sampai sejauh mana tujuan pengajaran
tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat
bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.
Paling mutakhir, media komputer berbasis
internet menjadi sumber elajar acuan yang cukup digemari sekarang ini. Selain
berfungsi sebagai sumber informasi melalui situs-situs yang menyediakan beragam
materi, internet adalah media diskusi ilmiah online. Dengan internet, diskusi
yang diadakan dapat berlangsung kapan saja dan oleh siapa saja yang tidak
berada dalam satu lokasi.
Sebelum
memutuskan untuk memanfaatkan media dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas,
hendaknya guru melakukan seleksi terhadap media pembelajaran mana yang akan
digunakan untuk mendampingi dirinya dalam membelajarkan peserta didiknya.
Berikut ini disajikan beberapa tips atau pertimbangan-pertimbangan yang dapat
digunakan guru dalam melakukan seleksi terhadap media pembelajaran yang akan
digunakan.
1. Menyesuaikan Jenis Media dengan Materi
Kurikulum
Sewaktu
akan memilih jenis media yang akan dikembangkan atau diadakan, maka yang perlu
diperhatikan adalah jenis materi pelajaran yang mana yang terdapat di dalam
kurikulum yang dinilai perlu ditunjang oleh media pembelajaran. Kemudian,
dilakukan telaah tentang jenis media apa yang dinilai tepat untuk menyajikan
materi pelajaran yang dikehendaki tersebut. Karena salah satu prinsip umum
pemilihan/pemanfaatan media adalah bahwa tidak ada satu jenis media yang cocok
atau tepat untuk menyajikan semua materi pelajaran.
Sebagai
contoh misalnya, pelajaran bahasa Arab. Untuk kemampuan berbahasa mendengarkan
atau menyimak, media yang lebih tepat digunakan adalah media kaset audio.
Sedangkan untuk kemampuan berbahasa menulis atau tata bahasa, maka media yang
lebih tepat digunakan adalah media cetak.
Contoh
lain untuk pelajaran Biologi. Untuk mengajarkan bagaimana terjadinya proses
peredaran darah atau pencernaan makanan di dalam tubuh manusia, maka media
video dinilai lebih tepat untuk menyajikannya. Dengan menggunakan teknik
animasi, maka media video dapat memperlihatkan atau memvisualisasikan proses
yang tidak dapat dilihat dengan mata materi pelajaran yang berkaitan dengan
proses. Melalui visualisasi yang disajikan media video, maka peserta didik akan
lebih mudah memahami materi pelajaran tentang proses peredaran darah atau
pencernaan makanan di dalam tubuh manusia. Demikian juga halnya dalam
menjelaskan profil kehidupan binatang buas, maka media video merupakan jenis
media yang lebih tepat untuk menyajikannya.
2. Keterjangkauan dalam Pembiayaan
Dalam
pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga mempertimbangkan
ketersediaan anggaran yang ada. Kalau seandainya guru harus membuat sendiri
media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah ada di antara sesama guru
yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media
pembelajaran yang dibutuhkan. Kalau tidak ada, maka perlu dijajagi berapa besar
biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan medianya jika harus dikontrakkan kepada
orang lain. Namun sebelum dikontrakkan kepada orang lain, satu hal yang perlu
dipertimbangkan adalah apakah media pembelajaran yang dibutuhkan tersebut tidak
tersedia di pasaran. Seandaianya tersedia di pasaran, apakah tidak lebih cepat,
mudah dan juga murah kalau langsung membelinya daripada mengkontrakkan
pembuatannya?
Pilihan
lain adalah apabila kebutuhan media pembelajaran itu masih berjangka panjang
sehingga masih memungkinkan untuk mengirimkan guru mengikuti pelatihan
pembuatan media yang dikehendaki. Dalam kaitan ini, perlu dipertimbangkan
mengenai besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan guru mengikuti
pelatihan pengembangan media pembelajaran yang dikehendaki. Selain itu, perlu
juga dipikirkan apakah guru yang akan dikirimkan mengikuti pelatihan tersebut
masih mempunyai waktu memadai untuk mengembangkan media pembelajaran yang
dibutuhkan sekolah. Apakah fasilitas pemanfaatannya sudah tersedia di sekolah?
Kalau belum, berapa biaya pengadaan peralatannya dalam jumlah minimal misalnya.
3. Ketersediaan Perangkat Keras untuk
Pemanfaatan Media Pembelajaran
Tidak ada
gunanya merancang dan mengembangkan media secanggih apapun kalau tidak didukung
oleh ketersediaan peralatan pemanfaatannya di kelas. Apa artinya tersedia media
pembelajaran online apabila di sekolah tidak tersedia perangkat komputer dan
fasilitas koneksi ke internet yang juga didukung oleh Local Area Network (LAN).
Sebaliknya,
pemilihan media pembelajaran sederhana (seperti misalnya: media kaset audio)
untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat bermanfaat karena
peralatan/fasilitas pemanfaatannya tersedia di sekolah atau mudah diperoleh di
masyarakat. Selain itu, sumber energi yang diperlukan untuk mengoperasikan
peralatan pemanfaatan media sederhana juga cukup mudah yaitu hanya dengan
menggunakan baterai kering. Dari segi ekspertis atau keahlian/keterampilan yang
dibutuhkan untuk mengembangkan media sederhana seperti media kaset audio atau
transparansi misalnya tidaklah terlalu sulit untuk mendapatkannya. Tidaklah
juga terlalu sulit untuk mempelajari cara-cara perancangan dan pengembangan
media sederhana.
4. Ketersediaan Media Pembelajaran di
Pasaran
Karena
promosi dan peragaan yang sangat mengagumkan/mempesona atau menjanjikan
misalnya, sekolah langsung tertarik untuk membeli media pembelajaran yang
ditawarkan. Namun sebelum membeli media pembelajarannya (program), sekolah
harus terlebih dahulu membeli perangkat keras untuk pemanfaatannya. Setelah
peralatan pemanfaatan media pembelajarannya dibeli ternyata di antara guru
tidak ada atau belum tahu bagaimana cara-cara mengoperasikan peralatan
pemanfaatan media pembelajaran yang akan diadakan tersebut. Di samping itu,
media pembelajarannya (program) sendiri ternyata sulit didapatkan di pasaran
sebab harus dipesan terlebih dahulu untuk jangka waktu tertentu.
Kemudian,
dapat saja terjadi bahwa media pembelajaran yang telah dipesan dan dipelajari,
kandungan materi pelajarannya sedikit sekali yang relevan dengan kebutuhan
peserta didik (sangat dangkal). Sebaliknya, dapat juga terjadi bahwa materi
yang dikemas di dalam media pembelajaran sangat cocok danmembantu mempermudah
siswa memahami materi pelajaran. Namun, yang menjadi masalah adalah bahwa media
pembelajaran tersebut sulit didapatkan di pasaran.
5. Kemudahan Memanfaatkan Media
Pembelajaran
Aspek
lain yang juga tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan dalam pengembangan
atau pengadaan media pembelajaran adalah kemudahan guru atau peserta didik
memanfaatkannya. Tidak akan terlalu bermanfaat apabila media pembelajaran yang
dikembangkan sendiri atau yang dikontrakkan pembuatannya ternyata tidak mudah
dimanfaatkan, baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Media yang dikembangkan
atau dibeli tersebut hanya akan berfungsi sebagai pajangan saja di sekolah.
Atau, dibutuhkan waktu yang memadai untuk melatih guru tertentu sehingga
terampil untuk mengoperasikan peralatan pemanfaatan medianya.
Permasalahan
yang sering muncul berkenaan dengan penggunaan media pembelajaran, yakni
ketersediaan dan pemanfaatan. Ketersediaan media, masih sangat kurang sehingga
parapengajar menggunakan media secara minimal. Media yang sering digunakan
adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar,
dan sebagainya), dan didukung dengan alat bantu sederhana yang masih tetap
digunakan seperti papan tulis/white board dan kapur/spidol. Sedangkan media
audio dan visual (kaset audio, siaran TV/Radio, overhead
transparency,video/film,), dan media elektronik (komputer, internet) masih
belum secara intensif dimanfaatkan.
Masalah kedua, pemanfaatan media. Media cetak merupakan media
yang paling sering digunakan oleh pengajar, karena mudah untuk dikembangkan
maupun dicari dari berbagai sumber. Namun, kebanyakan media cetak sangat
tergantung pada verbal symbols (kata-kata) yang bersifat sangat abstrak,
sehingga menuntut kemampuan abstraksi yang sangat tinggi dari pebelajar, hal
inilah yang dapat menyulitkan mereka. Karena itu dalam pemanfaatan media ini,
diperlukan kreativitas pengajar juga pertimbangan instruksional yang matang
dari pengajar. Kenyataan yang sering terlihat adalah, banyak pengajar menggunakan
media pembelajaran “seadanya” tanpa pertimbangan pembelajaran (instructional
consideration), dan ada pula pengajar yang menggunakan media canggih walaupun
sesungguhnya tidak diperlukan dalam pembelajaran.
1 komentar:
Good job... :)
Posting Komentar